Blog Anti-GapTek

Come Join Us . . . Blog Anti-GapTek. Silakan Share sepuasnya dan jangan lupa coment + jempolnya

Blog Anti-GapTek

Come Join Us . . . Blog Anti-GapTek. Silakan Share sepuasnya dan jangan lupa coment + jempolnya

Blog Anti-GapTek

Come Join Us . . . Blog Anti-GapTek. Silakan Share sepuasnya dan jangan lupa coment + jempolnya

Blog Anti-GapTek

Come Join Us . . . Blog Anti-GapTek. Silakan Share sepuasnya dan jangan lupa coment + jempolnya

Blog Anti-GapTek

Come Join Us . . . Blog Anti-GapTek. Silakan Share sepuasnya dan jangan lupa coment + jempolnya

Jumat, 09 November 2012

Wisata Pulau Lombok

Wisata Pulau Lombok – Jika anda ingin pergi berlibur dan menikmati tempat indah di pulau Lombok, maka ada baiknya anda lihat daftar Wisata Pulau Lombok di bawah ini. Agar anda tahu daerah tujuan Wisata di Lombok yang anda inginkan atau bahkan anda ingin keliling Lombok untuk melihat tempat-tempat Wisata Pulau Lombok. 



Di bawah ini beberapa daerah yang layak dikunjungi saat anda berlibur ke Lombok: 



Suranadi. Di sini ada hotel lengkap dengan kolam renang air hangat dan lapangan tennis. Juga ada pura Hindu tertua, berlokasi 17 km jika naik kendaraan dari kota Mataram. 





Narmada. Kebun Raya Lombok, dengan kolam renang, serta ada pura Hindu yang sering digunakan umat Hindu untuk bersembahyang, lokasi 12 km dengan kendaraan dari kota Mataram. 





Batu Bolong.Terdapat pura diatas batu karang yang menjorok ke laut, dan jika cuaca cerah bisa melihat gunung Agung di pulau Bali, serta bagus untuk melihat pemandangan saat sunset. Lokasi 8 km dengan kendaraan dari kota Mataram. Untuk memasuki area, maka kita diwajibkan memakai pita kuning dari kain (dapat menyewa di lokasi), yang dipasang melingkari pinggang. Pemandangan disini indah sekali, air laut menerobos melalui sela-sela batu karang yang berlubang, menimbulkan bunyi gemerosak. 

Senggigi. Pantai alam berpasir putih yang bersih, dikelilingi hotel, losmen dan bungalow. Sangat indah sekali, terutama jika waktu sunrise maupun sunset. Lokasi 10 km dengan kendaraan dari kota Mataram. Di pantai banyak penjaja cinderamata, berupa mutiara budidaya air tawar yang berwarna warni, mulai dari harga Rp.25.000,- Juga penjaja kaos bertuliskan Lombok dan Senggigi, serta ukiran khas Lombok pada kayu, bisa berupa tempat buah, topeng dan lain-lain. 

Sire Beach. Taman laut dengan exotic coral dan ikan yang berenang kian kemari. Berlokasi 36 km dengan kendaraan dari kota Mataram. 



Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan. Pulau kahyangan di utara Lombok, dikelilingi taman laut. Disini banyak orang diving maupun surfing. Di pulau ini sudah banyak hotel dan losmen, sehingga bisa menginap disini, pantainya masih asli. Untuk mencapai lokasi ini bisa menggunakan kapal motor. 

Sukarara. Desa tempat orang menenun, disinilah jika ingin membeli kain tenun tradisional khas Lombok, serta melihat bagaimana para penenun melakukan pekerjaannya. Lokasi 25 km dengan kendaraan dari kota Mataram. 

Rambitan/Sade. Desa asli Lombok, dengan rumah tradisional suku Sasak, lokasi 50 km dengan kendaraan dari kota Mataram.




Kuta/Tanjung Aan. Pantai Mandalika dengan lampu-lampu yang berkilauan , dimana kita bisa berenang, terdapat hotel dan restoran. Setiap tahun ada perayaan menangkap/melihat Nyale, lokasi 56 km dengan kendaraan dari kota Mataram. 

Mataram. Mataram adalah ibu kota propinsi Nusa Tenggara Barat. Sedangkan Ampenan merupakan kota pelabuhan lama (sekarang sudah pindah ke Lembar). Kota Ampenan berciri khas arsitektur kuno. Di kota Mataram (yang sudah menjadi satu kesatuan dengan kota Ampenan dan kota Cakranegara) kita bisa wisata kuliner, dengan makan makanan Lombok yang ciri khasnya pedas. Antara lain: Plecing kangkung, ayam plecingan, ayam julat (ayam yang bumbunya pedas sekali), sambel beberok. Minuman khas adalah kelapa madu. Untuk membeli oleh-oleh kain tenun khas Lombok, bisa di Cilinaya Shopping Centre. 

Cakranegara. Merupakan kota bisnis, terdapat pasar pertanian, pasar burung, dan mata air Mayura serta pura Meru, pura terbesar di Lombok. Cakranegara konon dulunya merupakan bekas kerajaan, namun bekas kerajaan (situs) sudah tak bisa dikenali. Jika ingin oleh-oleh makanan, maka bisa membeli kaki ayam goreng, telur asin dan berbagai manisan dari rumput laut. 

Air Terjun Sendang Gile Desa Senaru, Kecamatan Bayan, yang merupakan gerbang pendakian Gunung Rinjani (3.726 meter). Di Pusuk terdapat ratusan ekor monyet yang selalu setia menanti dipinggir jalan untuk diberi makan oleh pengendara yang lalu lalang melintas dijalan yang berkelok-kelok.hutan lindung yang rimbun serta suara alam mengiringi monyet yang berjejer di pinggir jalan. Pantas jika disebut Pusuk Pass. Air Terjun Sendang gile berasal dari mata air kaki dari gunung Rinjani , air jernih dan bersih. 



Taman National Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25′ LS dan 116º28′ BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. 

Rabu, 07 November 2012

Mengenal Kec. Wawo Kab. Bima

Masyarakat Wawo tinggal di daerah dataran tinggi atau daerah pegunungan dengan hawa dan suhu uadara cukup dingin serta sedikit sekali mendapat hawa laut. Mereka hidup dari usaha bercocok tanam di sawah dan kebun dengan menanam berbagai jenis padi, jagung dan umbi-umbian.
Watak khas dari mayarakat Wawo memancarkan kesetiaan kepada atasan dan tidak terpancing oleh isu-isu negatif, peramah dan lemah lembut serta tidak menyukai pemimpin yang banyak bicara. 

Pada sekitar 400 tahun yang lalu masyarakat Wawo pernah dipimpin oleh seorang perempuan bernama La Maria yang dikenal dengan Ncuhi Maria. Maka dari itulah watak khas masyarakat Wawo kelihatan halus perasaannya dan kalau sudah melihat pimpinannya berlaku curangmaka selamanya tidak akan percaya. Sifat tidak percaya ini sulit dipulihkan kembali. 

Bila suatu masalah menimpa seorang individu atau kelompok, masyarakat Wawo penuh kehati-hatian baru dapat bertindak. Pertama dikaitkan dahulu dengan norma dan peraturan yang berlaku. Kedua meneliti apakah permasalahn tersebut benar atau tidak. Hal ini karena masyarakat Wawo masih tebal sekali sifat turun-temurun sejak masa nenek moyang bahwa hakikat hidup itu, hidup di dunia ang fana ini mereka anggap untuk mencari bekal yang baik, karena mereka menganggap masih adanya kehidupan lagi di kemudian hari. 

Sebagai alat yang mapuh bagi mereka adalah hidup dengan pedoman “MAJA LABO DAHU”. Maja berarti malu, labo berarti dan, sedangkan dahu berarti takut. Pengertian hidup dengan Maja Labo Dahu ini adalah malu untuk melakukan perbuatan-prbuatan yang dapat mempermalukan diri atau perbuatan yang melanggar norma hukum yang adat ataupun hukum yang berlaku sekarang. Kemudian takut artinya takut kepada Allah apabila melakukan perbuatan yang salah karena setiap perbuatan salah selalu mendapat ganjaran baik oleh Allah maupun oleh peraturan yang berlaku di lingkungan hidup mereka. 

Dengan tebal dan melekatnya pandangan hidup Maja Labo Dahu ini maka di Wawo tidak pernah ada peristiwa pencurian. Bila ada pencurian atau pengacau baik dari dalam maupun dari luar Kecamatan Wawo, maka akan dihukum secara beramai-ramai dan diarak keliling desa. 

Upacara Adat 

1. Upacara Perkawinan 
Tata cara pernikahan yang biasa dilakukan oleh orang Wawo ada tiga macam, yaitu : 
a. Perkawinan Resepsi (Nika Dende) 
Pemuda dan pemudi yang dikawinkan secara resepsi adalah mereka yang mengikuti nasehat orang tuanya. Tentang siapa calon jodohnya harus diketahui orang tua kedua belah pihak. Perkawinan semacam ini harus didahului oleh permufakatan yang cukup rapi dan terencana yang dalam bahasa Bima disebut panati. Setelah acara panati diikuti oleh acara antar mahar ke rumah calon pengantin perempuan. Tiga hari setelah acara antar mahar baru dilaksanakan acara akad nikah. 

Pada saat acara akad nikah ini terlebih dahulu bapak calon mempelai laki-laki melemparkan pantun kepada ibu calon mempelai wanita (Ina Ru’u na). Setelah itu akan dilakukan nenggu, atau istilahnya cepe jungge/compo jungge (compo = menyisipkan, jungge = bunga yang disisipkan pada rambut/sanggul) yang dilakukan oleh mempelai laki-laki ke mempelai wanita. Pada saat penancapan jungge oleh mempelai laki-laki, mempelai wanita berpura-pura menolak dan membuang bunga tadi dengan malu-malu. 

Cepe jungge dilakukan di atas rumah baru (Ruka Bou) dan dilakukan pada malam hari. Cempe jungge hanya dapat dilakukan oleh mempelai laki-laki dan wanita yang belum pernah berhubungan bicaraantara satu dengan lainnya. Apalagi berbuat yang tidak sesuai dengan norma hukum yang berlaku, seperti berciuman atau berhubungan sex sebelumnya. 

b. Perkawinan Selarian 
Pemuda dan pemudi yang melakukan perkawinan selarian (Londo Iha) adalah mereka yang tidak mau menanti kesepakatan orang tua kedua belah pihak. Atau mereka yang sengaja mengambil jalan pintas karena ingin merebut tunangan orang lain atau salah satu calon mempelai tidak disetujui oleh salah satu orang tua dari kedua belah pihak. Acara perkawinan ini dilakukan sesederhana mungkin. Malah ada beberapa anggota keluarga dari salah satu kedua belah pihak mempelai tidaak datang menghadiri pernikahan tersebut. 

c. Perkawinan Darurat 
Pemuda dan pemudi yang menjalani perkawinan darurat ini adalah mereka yang telah berbuat atau berhubungan sex terlebih dahulu sehingga sebelum akad nikah sudah hamil beberapa bulan. Pelaksanaan acaranya hanya dilakukan oleh Asbah (saudara laki-laki) dari pihak perempuan dan orang tua dari pihak laki-laki. Hal ini dilakukan karena perbuatan mereka merupakan perbuatan tidak terpuji. 

2. Upacara Do’a Aqikah 
Acara do;a Aqikah dilakukan pada umur ketujuh hari atau paling lambat umur ke delapan hari dari bayi. Aqikah dilaksanakan untuk memenuhi sunah Rasulullah SAW. Persyaratan melakukan aqikah adalah dua ekor kambing jantan bagi bayi laki-laki dan satu ekor kambing bagi bayi perempuan. Tujuannya sebagai penunjukkan rasa syukur kita kepada Tuhan YME karena telah mendapat anugerah putra atau putri kita dilahirkan dengans selamat dan semoga sehat serta panjang umur. Pada acara ini akan dibacakan kitab Barjanji dan Zikir Marhaban. 

3. Upacara Sunatan (Ndoso Ro Suna) 
Acara khitanan dilakukan dengan susunan acara sebagai berikut : 
Musyawarah pemberitahuan keluarga dan musyawarah pembentukan panitia pelaksana (Ompu Parenta) 
Mendirikan paruga dan pengedaran undangan (ngoa dou) 
Acara Zikir Kapanca di malam hari yang diikuti dengan acara Rebo (joget). Pada saat ini juga ada acara Compo Sampari (penyisipan keris pada sarung atau celana yang dikenakan oleh anak laki-laki) 

Esok hari mulai jam 08.00 pagi sampai jam 13.00 siang dilakukan acara Teka Ro Ne’e yaitu suatu acara dimana para tetangga dan keluarga mendatangi rumah yang melakukan hajatan untuk menyerahkan bahan makanan seadanya dan semampunya. Tuan rumah membalasnya dengan mengajak makan dan minum seadanya serta mengobrol dengan tamu-tamu tersebut. Pada acara ini disertai dengan kesenian berupa permainan Manca dan Buja Kadanda. Jam 14.00 sampai dengan jam 15.00 acara Rumbe dan Khatam Alqur’an yang kemudian diakhiri dengan Do’a. 

Sunatan (ndoso untuk anak perempuan dan suna untuk anak laki-laki) lalu dilanjutkan dengan acara istirahat.  
Setelah istirahat, salaman dan bubaran. Pada saat ini di luar paruga diadakan acara terakhir yaitu maka tua dengan tujuan pemberian semangat kepada anak-anak yang baru saja disunat, agar dapat mengurangi sakit. Pada acara ini disertai dengan kesenian Silu dan Gendang, yang dikenal dengan dudu baku. 

4. Upacara Do’a Jama’ 
Do’a Jama’ bertujuan utnuk memintakan selamat dari siksa kubur dan semoga orang tua, nenek, kakek, dari yang berhajat agar selamat sentosa, terlepas dari dosa-dosanya. Upacara ini biasanya dilakukan oleh anak yang baru datang dari rantau dan berhasil dalam usahanya. 

Upacara Lain 
Upacara Takbir Akbar pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. 
Upacara Mbolo Rasa, yang dilakukan sekali setahun dan dihadirioleh semua warga desa. Namun sekarang telah diberi nama Pekan Orientasi LMD. Pelaksanaannya pada setiap awal tahun. Tujuannya untuk menentukan kebijaksanaan Pembangunan desa pada tahun yang berjalan. 
Upacara Peringatan hari Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW dan upacara Maulid Nabi Muhammad SAW. 

Kesenian Tradisional Yang Masih Hidup 

1. Seni Suara (rawa) 
Seni suara yang berkembang di Kecamatan Wawo : 

a. Rawa Mbojo 
Rawa Mbojo dilakukan pada setiap acara perkawinan, acara tanam padi, dan pada acara panen hasil. Alat musiknya biola 

b. Rawa Bela Leha 
Bela Leha biasa dinyanyikan oleh masyarakat Wawo yang ada di Desa Tarlawi, Kuta, Teta, Sambori, Kawuwu. Ada dua jenis Bela Leha. 
Bela Leha untuk acara-acara biasa seperti : perkawinan, acara tanam padi, atau acara panen padi 
Bela Leha untuk acara-acara penerimaan tamu-tamu besar seperti kehadiran Sangaji (Raja) atau tamu sejenisnya. Bela Leha adalah sebuah lagu sanjungan kepada Raja La Kai, semasa beliau menyembunyikan diri di Gunung Lambitu saat dikejar oleh Raja Salisi. 

c. Rawa Sagele (sagele = tanam) 
Sagele berarti menggali atau menanam secara serentak yang dilakukan oleh kaum perempuan. Sagele adalah kesenian tradisional Desa Maria sejak dahulu kala sampai sekarang. Alat musik rawa Sagele hanya mempergunakan Silu. Rawa Sagele mempunyai 27 lagu dengan waktu pelaksanaan yang berbeda-beda. 
Cana, Arugele, Gele Ro, Gele Me’e Mali, Gele Me’e Mali Kiro dan Ka’e Rombo. Keenam lagu ini dinyanyikan mulai pagi sampai jam 10.00 
Saja, Danci, E Aule, Ka’e Ina Mina, Mada Tanga, Janga Jao, dan Maula. Dinyanyikan dari jam 10.00 sampai jam 12.00 
Lele Janga, Haju Jati, Jalate, Malanta, La Kima, Jara Nggero, dan Ka’e Lela. Dinyanyikan pada jam 13.00 sampai 15.00 
Saja Mpana, Lao Lopi, Dalia, Ka’e Gondo, Lele Anggo. Dinyanyikan pada jam 16.00 sampai 17.00. lagu-lagu ini sebagai pertanda bahwa sekarang sudah sore hari dan bagi si pemilik kebun atau sawah agar dapat mempersiapkan segala perlengkapan yang akan dibawa pulang. Kemudian bagi si pemuda agar siap-siap untuk membawa tembilang daari kaum pemudi. 

d. Rawa Olo 
Rawa Olo dikembangkan oleh masyarakat Wawo yang berada di Desa Rupe dan Karumbu. Pantun (patu) nya sama dengan patu Rawa Mbojo. Letak perbedaannya ada pada isi lagu. 

e. Rawa Qasidah Rebana 
Adalah lagu yang bernafaskan Islam diiringi oleh alat musik rebana. Lagu ini memasyarakat di seluruh desa di Kecamatan Wawo. 

f. Zikir 
Beberapa zikir yang ada : 
Zikir Kapanca; zikir ini dipergunakan pada acara khitanan anak-anak dan dilakukan pada malam hari. Alat yang digunakan buku Barjanji. 
Zikir Tua; zikir ini menggunakan buku Barjanji dan rebana. Perbedaan Zikir Kapanca dan Zikir Tua terletak pada lagu. 
Zikir Tua dilakukan pada waktu mengantar anak-anak yang Khatam Qur’an atau dapat juga pada waktu mengantar pengantin laki-laki menuju rumah pengantin wanita 
Kalamu; Kalamu adalah salah satu seni keagamaan, sebagai penghibur setelah lelah membaca Tadarus, atau sebagai aba-aba atau pertanda segera istirahat. Isinya berupa sanjak-sanjak Arab. 
Hadrah; Hadrah adalah seni suara yang dipadukan dengan Seni Tari. Alatnya berupa rebana dan buku Barjanji. Namun lagunya berlainan dengan Zikir Kapanca. Hadrah dilakukan pada acara perkawinan, Khitanan, dan Khataman Al Qur’an. 

2. Seni Tari 
Seni tari yang menonjol di Kecamatan Wawo adalah : 
Tari Sagele 
Tari Lepi Wei 
Tari Lebo 
Tari Bango 
Tari (permainan) Manca 
Tari (permainan) Buja Kadanda 
Tari (permainan) Ntumbu 

Tari Sagele, Tari Lepi Wei, Tari Rebo, dan permainan Manca, Buja Kadanda, Ntumbu, berkembang di Desa Maria dan Ntori. Tari Kalero berkembang di Desa Tarlawi, Sambori, Kuta, dan teta. Sedangkan Tari Bango hanya berkembang di desa Waworada. 

Alat-alat untuk melaksanakan tarian dan permainan tersebut adalah : gendang, silu dan rumba, serta katongga jawa. 

3. Kerajinan 
Kerajinan yang ada di Kecamatan Wawo adalah seni membentuk permata cincin. Kelompok ini ada di Desa Maria. 
silakan kunjungi websitenya :












Sejarah Kerajaan Bima

1. Sejarah

a. Asal Usul

Kerajaan Bima terletak di pantai timur pulau Sumbawa. Asal mula kerajaan ini diperkirakan telah ada sejak periode Hindu. Namun, sayang sekali, data sejarah berkenaan dengan kerajaan ini pada masa Hindu sangat minim. Data sejarah tertulis yang tersedia hanya pada fase Bima telah konversi ke Islam pada tahun 1620 M. Sumber sejarah Bima adalah artefak, prasasti dan manuskrip. Sumber-sumber tersebut menceritakan tentang fase sejarah sejak masa prasejarah hingga masuknya Islam. Ada dua prasasti yang ditemukan di sebelah barat Teluk Bima, satu berbahasa Sanskerta dan satunya lagi berbahasa Jawa kuno. Ini menunjukkan bahwa, kedua bahasa tersebut ternyata juga pernah berkembang di Bima. Selain prasasti, juga banyak terdapat naskah-naskah kuno yang ditulis di era Islam, sehingga bisa digunakan untuk mengungkap sejarah di era tersebut. Naskah kuno berbahasa Melayu tersebut menceritakan kehidupan sejak abad ke-17 hingga 20 M. Selain bahasa Melayu, sebenarnya bahasa Bima juga cukup berkembang, namun, bahasa ini belum mencapai taraf bahasa tulis.

Bo Sangaji Kai, sebuah naskah kuno milik Kerajaan Bima yang ditulis dalam bahasa Arab Melayu menceritakan bahwa, sejarah Bima dimulai pada abad ke-14 M. Ketika itu, pulau Sumbawa diperintah oleh kepala suku yang disebut Ncuhi. Pulau Sumbawa tersebut terbagi dalam lima wilayah kekuasaanNcuhi: selatan, barat, utara, timur, dan tengah. Ncuhi terkuat adalah Ncuhi Dara, wilayahnya disebut Kampung Dara. Struktur Ncuhi mulai mengalami perubahan, ketika Indra Zamrud, anak Sang Bima diangkat menjadi Raja Bima pertama. Selanjutnya, Indra Zamrud menggunakan nama ayahnya, yaitu Bima untuk menyebut kawasan yang meliputi pulau Sumbawa tersebut.

Berkenaan dengan Zamrud, kisahnya dimulai pada masa kanak-­kanak, ketika ia dikirim ayahnya ke Pulau Sumbawa dengan keranjang bambu. Indra Zamrud sampai dan mendarat di Danau Satonda, dekat Tambora. Ncuhi Dara sudah mendengar berita kedatangan Indra ini, karena itu ia datang untuk menyambut dan mengangkatnya sebagai anak. Ketika Indra dewasa, lima Ncuhi di Sumbawa sepakat mengangkatnya menjadi raja, sedangkan para Ncuhi tersebut menjadi menteri. Dengan kepemimpinan mereka, Kerajaan Bima terus berkembang dan menjadi pelabuhan dagang yang cukup diperhitungkan. Kenyataan ini sejalan dengan catatan yang terdapat dalam Kitab Negarakertagama yang menyebutkan bahwa, Kerajaan Bima sudah memiliki pelabuhan besar pada tahun 1365 M. Jadi, kisah dalam Bo Sangaji Kai ini sesuai dengan catatan Negarakertagama.

b. Bima dan Islam

Kerajaan Gowa-Tallo memegang peranan penting dalam proses konversi Bima ke Islam. Saat itu, pada abad ke 17 M, Belanda telah menguasai sebagian besar jalur perdagangan bagian barat. Untuk mencegah jalur timur direbut Belanda, maka, kemudian Gowa mengirim ekspedisi untuk menaklukkan kerajaan pada pantai timur yang meliputi Lombok dan Bima. Kerajaan-kerajaan ini berhasil ditaklukan dan diislamkan oleh Gowa pada tahun 1609 M. Seiring dengan masuknya Islam, maka, peradaban tulis juga berkembang. Oleh karena itu, data sejarah tertulis yang tersedia banyak berkaitan dengan fase pasca masuknya Bima ke Islam.

Walaupun Bima telah berhasil diislamkan oleh Gowa, Raja Ruma-ta Mantau Bata Wadu La Ka‘I gagal mengajak keluarga dan rakyatnya untuk ikut memeluk Islam. Akibatnya, ketika tentara Gowa ditarik dari Bima pada tahun 1632 M, keluarga raja dan rakyatnya bangkit menentang raja, dan berhasil menurunkannya dari tahta. Untuk mengatasi kemelut ini, pada tahun 1633 M, Gowa kembali mengirimkan pasukan ke Bima. Setelah melalui pertempuran berdarah, Gowa berhasil merestorasi kekuasaan pemeritahan Islam. Sejak saat itu, gelar raja diganti dengan sultan, dan Islam secara resmi menjadi agama kerajaan. Ketika berkuasa, para raja juga menggunakan nama-nama Arab untuk menunjukkan keislamannya.

Relasi dengan Kerajaan Gowa sangat dekat dan berlangsung selama hampir satu abad setengah. Ketika Gowa kalah di tangan Belanda, maka Bima akhirnya juga ikut menjadi daerah taklukan Belanda.Peristiwa ini terjadi pada akhir abad ke-18 M (1792 M), di masa Sultan Abdul Hamid Muhammad Shah berkuasa di Bima. Saat itu, Sultan Abdul Hamid dipaksa oleh Belanda agar Bima menjadi salah satu wilayah protektorat Belanda.

Dalam relasi Belanda-Bima, Belanda cenderung untuk tidak terlalu ketat menanamkan pengaruh dan kekuasaannya, sehingga relasi tersebut berlangsung cukup berimbang. Belanda tidak mencampuri urusan pergantian kekuasaan di Bima, dan tidak seorangpun sultan Bima diasingkan oleh Belanda ke tempat lain. Ketika Jepang masuk ke Bima, relasi juga berlangsung cukup baik dan hampir tanpa insiden. Ada yang berpendapat bahwa, relas harmonis ini berhasil diraih karena orang-orang Bima telah banyak belajar dari pengalaman mereka selama berada di bawah kekuasaan Gowa.

Kesultanan Bima berakhir ketika Indonesia berhasil meraih kemerdekaan pada tahun 1945. Saat itu, Sultan Muhammad Salahuddin, raja terakhir Bima, lebih memilih untuk bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Siti Maryam, salah seorang putri Sultan, menyerahkan bangunan kerajaan kepada pemerintah dan kini dijadikan museum. Di antara peninggalan yang masih bisa dilihat adalah mahkota, pedang dan furnitur.

2. Silsilah

Berikut ini adalah urutan raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Bima: 
Jan wa Mamiyan 
Sangyang Tunggal. 
Sangyang Wunang 
Maharaja Indra Luka 
Batara Indra Manis 
Maharaja Indra Falasyara 
Maharaja Tunggal Pandita. 
Maharaja Batara Indra Ratu Punggawa Bisa. 
Maharaja Pandu Devanata. 
Maharaja Sang Bima 
Maharaja Sang Aji Dharmawangsa 
Maharaja Sang Kang Kula 
Maharaja Sang Rajuna 
Maharaja Sang Deva 
Maharaja Deva Indra Zamrud 
Maharaja Indra Kamala I. 
Maharaja Deva Batara Indra Bima 
Maharaja Batara Sang Luka 
Batara Mera? 
Maharaja Batara Sang Bima 
Maharaja Batara Matra Indrawata 
Maharaja Matra Indra Tarata 
Maharaja Nggampo Java 
Maharaja Indra Kumala. 
Maharaja Batara Bima Indra Luka 
Maharaja Indra Sri, Maharaja of Bima. 
Sangaji Ma Waa Paju Longgi (14.. – 1425 M) 
Sangaji Ma Waa Indra Mbojo (1425 – 14..) 
Sangaji Ma Waa Bilmana (14.. – 14..) 
Sangaji Manggampo Donggo (14.. – 1500) 
Ruma-ta Mambora Wa‘a Pili Tuta (1500-….) 
Sangaji Makapiri Solo 
Ruma-ta Mawa‘a Andapa 
Ruma-ta Mawa‘a La Laba 
Mantau La Sadina 
Ruma-ta Mambora di Sapaga 
Ruma-ta Mambora di Bata Lambu 
Ruma-ta Samara 
Ruma-ta Mantau Asi Sarise 
Ruma-ta Mantau La Limandaru 
Mantau La Sadina Abdul Rahim (1609-….) 
Mambora di Sapaga (16.. – 1620 M) 
Paduka Sri Sultan Abdul Kahir (1620-1632 M) 
Ruma Mantau Asi Peka (1632–1633 M) 
Paduka Sri Sultan Abdul Kahir (1620-1632) dan (1633-1640 M) 
Paduka Sri Sultan Abdul Khair I Sirajuddin Muhammad Shah bin Sultan Abdul Kahar (1640-1682 M). 
Sultan Nuruddin Abu Bakar Ali Shah bin Sultan Abdul Khair Sirajuddin (1682-1687 M) 
Sultan Jamaluddin Inayat Shah bin Sultan Nuruddin Abu Bakar Ali Shah (1687–1695 M) 
Sultan Hasanudin Muhammad Ali Shah bin Sultan Jamaludin (1695-1731 M) 
Sultan Alauddin Muhammad Shah Zillullahi fi al Alam bin Sultan Hasanudin (1731–1748 M) 
Sangaji Perempuan Ruma Partiga Sultanah Kamalat Shah binti Sultan Alauddin (1748-1751 M) 
Sultan Abdul Karim Muhammad Shah Zillullah fi al Alam bin Sultan Alauddin (1751–1773 M) 
Sultan Shafiuddin Abdul Hamid Muhammad Shah Zillullah fi al Alam bin Sri Nawa AbdulKarim (1773–1817 M) 
Sultan Ismail Muhammad Shah Zillullah fi al Alam bin Sultan Shafiuddin Abdul Hamid (1817-1854 M) 
Sultan Abdullah Muhammad Shah Zillullah fi al Alam bin Sultan Ismail (1854–1868 M) 
Sultan Abdul Aziz Zillullah fi al Alam bin almarhum Sultan Abdullah (1868–1881 M) 
Sultan Ibrahim Zillullah fi al Alam bin Sultan Abdullah (1881-1915 M) 
Sultan Muhammad Salahuddin Zillullah fi al Alam bin Sultan Ibrahim (1915–1951 M) 
Sultan Abdul Khair II Muhammad Shah Zillullah fi al Alam bin Sultan Muhammad Salahuddin (1951- 2001) 
Putra (Iskandar) Zulkarnain bin Sultan Abdul Khair II Muhammad Shah (Dr Ferry Zulkarnaen) (2001-sekarang). 

3. Periode Pemerintahan

Sejak awal berdirinya hingga saat ini, telah memerintah sekitar 60 orang raja atau sultan di Kerajaan Bima. Khusus pada periode Islam, ada 14 orang sultan. Ketika Jepang masuk ke Indonesia, yang berkuasa di Kerajaan Bima adalah Sultan Muhammad Shalahuddin. Ia meninggal dunia pada tahun 1951, dan kemudian digantikan oleh anaknya, Abdul Khair II. Di masa Abdul Khair II ini, ia tidak banyak berkecimpung untuk mengurus Kerajaan Bima, sebab ia lebih memilih menjadi pegawai di Departemen Dalam Negeri dan anggota Parlemen. Ketika meninggal dunia, ia digantikan oleh anak tertuanya, Putra Feri Andi Zulkarnain.

4. Wilayah Kekuasaan

Wilayah kerajaan Bima mencakup Pulau Sumbawa dan tanah-tanah timur, seperti Solo, Sawu, Solor,Sumba, Larantuka, Ende, Manggarai dan Komodo.

5. Struktur Pemerintahan

(Dalam proses pengumpulan data)

6. Kehidupan Sosial Budaya


Masyarakat Bima merupakan campuran dari berbagai suku bangsa. Suku asli yang mendiami Bima adalah orang Donggo. Sebagian besar di antara mereka mendiami daerah dataran tinggi. Sebelumnya, 0rang-orang Donggo ini juga banyak yang mendiami daerah dataran rendah, namun, karena terdesak oleh para pendatang yang membawa agama dan kebudayaan baru, mereka menyingkir ke dataran tinggi. Hal ini didorong oleh keinginan untuk mempertahankan agama dan tradisi yang telah mereka warisi secara turun temurun. Kepercayaan asli orang Donggo adalah animisme, yang mereka sebut dengan Marafu. Dalam perkembangannya, kepercayaan ini terdesak oleh agama Kristen dan Islam. Orang Donggo yang menjadi suku asli Bima ini hidup dari bercocok tanam, dengan sistem peladangan yang berpindah-pindah. Oleh karena itu, rumah mereka juga berpindah-pindah.

Suku lain yang mendiami Bima adalah orang Dou Mbojo. Mereka adalah para migran dari daerah Makasar yang datang sekitar abad ke-14 M. Mereka berbaur dan menikah dengan orang asli Bima dan mendiami daerah pesisir. Untuk bertahan hidup, mereka bercocok tanam, berdagang dan menjadi pelaut. Kepercayaan asli orang Dou Mbojo adalah Makakamba-Makakimbi, sejenis animisme. Sebagai mediator antara alam gaib dengan manusia, dipilih seorang pemimpin yang disebut Ncuhi Ro Naka.Secara substantif, kepercayaan ini tidak berbeda dengan Marafu pada orang Donggo. Mereka memiliki tradisi ritual pada saat tertentu untuk menghormati arwah leluhur, dengan mempersembahkan sesajen dan hewan ternak sebagai korban. Upacara ini dipimpin oleh Ncuhi, ditempat yang disebutParafu Ra Pamboro. Selain suku di atas, sejak Islam masuk pada abad ke-16 M, juga terdapat perkampungan Melayu di Bima.

Berkaitan dengan kehidupan keagamaan, agama besar pertama yang berkembang adalah Hindu. Sisa peninggalan peradaban Hindu ini masih bisa dilihat pada prasasti Wadu Pa‘a yang dipahat Sang Bima saat mengembara ke arah timur pada sekitar pertengahan abad ke 8 M. Selain prasasti Wadu Pa‘a, juga ditemukan bekas candi di Ncandi Monggo, prasasti Wadu Tunti di Rasabou Donggo, kuburan kuno Padende dan Sanggu di Pulau Sangiang. Namun, peninggalan bersejarah ini tidak mengandung informasi memadai untuk menjelaskan peranan agama Hindu di Bima.

Setelah Hindu, kemudian masuk agama Islam. Agama ini relatif mudah diterima, karena orang Bima sebenarnya telah lama mengenal agama Islam melalui para penyiar agama dari tanah Jawa, Melayu bahkan dari para pedagang Gujarat India dan Arab di Sape (pelabuhan Bima). Campur tangan penguasa Bima yang telah masuk Islam dan menjadikan Islam sebagai agama resmi kerajaan telah ikut mempercepat penyebaran Islam, yang awalnya hanya dianut oleh masyarakat pesisir.

Saat ini, di beberapa daerah di Bima, terjadi percampuran antara Islam dan tradisi lokal, sehingga muncul suatu ikrar yang berbunyi: Mori ro made na Dou Mbojo ede kai hukum Islam-ku. Artinya, hidup dan matinya orang Bima harus dengan hukum Islam. Untuk memperkuat ikrar ini, sejak masa kesultanan telah dibentuk sebuah Majelis Adat Tanah Bima, yang bertugas dan bertanggung jawab dalam penyiaran, penyebaran dan pembuatan kebijakan keislaman.

Setelah agama Islam masuk ke Bima, kemudian berkembang tradisi tulis, sehingga banyak ditemukan naskah-naskah kuno peninggalan periode ini. Menurut Maryam (salah seorang ahli waris kerajaan Bima), ia memiliki dua peti naskah kuno Bima. Naskah kuno itu disebut Bo Sangaji Kai. Naskah ini ditulis ulang pada abad ke-19, dengan kertas buatan Belanda dan China. Pada masa Islam, naskah ditulis dalam bahasa Arab Melayu. Aksara Bima yang sempat dipakai pada masa pra Islam kemudian ditinggalkan, seiring masuknya peradaban Islam tersebut.

Berkaitan dengan dua peti naskah kuno Bo Sangaji Kai, Siti Maryam sudah membacanya selama lima tahun, dibantu oleh almarhum sahabatnya, Rujiati SW Mulyadi dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Selama lima tahun tersebut, baru satu kitab yang berhasil dibaca. Saat ini, ia terus membaca naskah kuno tersebut, dibantu oleh ahli filologi Perancis, Henry Chambert Loir. Hasil kerja mereka berdua telah melahirkan sebuah buku, berjudul Bo Sangaji Kai Catatan Kerajaan Bima, diterbitkan oleh Ecole Francaise d‘Extreme Orient bekerja sama dengan Yayasan Obor. Buku itu merupakan sumbangan besar dalam dunia sejarah. Namun, harus diingat, masih banyak naskah kuno Bima yang belum tersentuh. 

Rabu, 26 September 2012

Beasiswa Data Print

Persyaratan Umum:

1. Pelajar/mahasiswa aktif dari tingkat SMP hingga perguruan tinggi untuk jenjang D3/S1

2. Terlibat aktif di kegiatan atau organisasi sekolah/perguruan tinggi

3. Tidak terlibat narkoba atau pernah melakukan tindak kriminal

4. Tidak sedang menerima beasiswa dari perusahaan lain. Jika saat ini peserta masih menerima beasiswa dari kampus, peserta berhak mengikuti pendaftaran beasiswa dari DataPrint.

Peraturan Lomba :

1. Mengisi formulir registrasi di kolom Pendaftaran

2. Satu nomor kupon yang terdapat di dalam produk DataPrint, hanya berlaku untuk satu kali registrasi

3. Pendaftaran tidak dipungut biaya

4. Isilah formulir dengan sebenar-benarnya.

5. Kolom NAMA, diisi dengan nama lengkap

6. Kolom KODE KUPON, diisi dengan kode yang tertera pada bagian belakang kupon yang ada di dalam produk DataPrint

7. Kolom EMAIL, diisi dengan email aktif yang masih berlaku

8. Kolom NO TELPON, diisi dengan no HP atau no telpon rumah yang masih aktif dan bisa dihubungi

9. Kolom JENJANG PENDIDIKAN, diisi dengan jenjang pendidikan yang sedang ditempuh saat ini. Tuliskan juga nama sekolah/perguruan tinggi di kolom ini.

10. Kolom NAMA PERGURUAN TINGGI/SEKOLAH, diisi dengan nama sekolah/perguruan tinggi tempat kamu menuntut ilmu.

11. Kolom KEGIATAN YANG PERNAH/SEDANG DIIKUTI DAN PRESTASI YANG PERNAH DIRAIH, diisi dengan organisasi yang pernah dan sedang diikuti saat ini serta prestasi yang pernah diraih.
Aktivitas berupa kuliah atau belajar di sekolah, tidak termasuk prestasi.

12. Kolom LAMA MENGGUNAKAN DATAPRINT, diisi dengan waktu penggunaan produk DataPrint

13. Kolom MENGETAHUI INFORMASI BEASISWA, diisi dengan narasumber awal yang memberitahu mengenai program beasiwa pendidikan DataPrint

14. Kolom NILAI RAPORT (BAGI PELAJAR dan MAHASISWA BARU), diisi dengan total nilai secara keseluruhan beserta jumlah mata pelajaran pada semester terakhir. Ingat, kolom ini hanya diisi oleh pelajar atau mahasiswa baru yang belum mempunyai IP.
Contoh: 98 dari 7 mata pelajaran

15. Kolom IPK TERAKHIR (BAGI MAHASIWA), diisi dengan nilai IPK atau jika belum memiliki IPK boleh diisi dengan nilai IP semester terakhir. Tuliskan juga semester yang sedang ditempuh. Ingat, kolom ini hanya diisi oleh mahasiswa, bukan pelajar.

16. Kolom URL BLOG, diisi dengan copy URL blog kamu yang memuat informasi mengenai beasiswa DataPrint. Isi kolom ini jika kamu memiliki blog. Pengisian pada kolom ini akan menambah 2 poin pada penilaian.

17. Kolom ESSAY, diisi dengan karya tulis/essay berisi hasil pemikiran kamu sendiri sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Panjang penulisan minimal 100 kata, maksimal 500 kata. Tema akan berubah setiap periode. Jenis tema akan diumumkan setiap tanggal 1 di periode tersebut.
Dilarang mengcopy paste tulisan orang lain. Jika bermaksud untuk menyadur atau mengutip tulisan orang lain, tuliskan juga sumbernya.

18. Beasiswa akan dibagi menjadi 2 periode.

19. Jika gagal di periode pertama, peserta BOLEH mendaftarkan diri di periode selanjutnya.

20. Penerima beasiswa yang telah mendapat dana beasiswa di satu periode TIDAK DAPAT menjadi penerima beasiswa di periode selanjutnya. Peraturan ini berlaku di tahun 2012. Penerima beasiswa di tahun 2011 berhak mendaftar dan memiliki kemungkinan untuk menjadi penerima beasiswa di tahun 2012.

21. Waktu per periode:

Periode 1: 1 Januari – 30 Juni

Periode 2: 1 Juli – 31 Desember

22. Perincian pemenang per periode sebagai berikut:


PERIODE

JUMLAH PENERIMA DANA BEASISWA


@ Rp 1.000.000

@ Rp 500.000

@ Rp 250.000


Periode I

50 orang

50 orang

250 orang


Periode II

50 orang

50 orang

250 orang



23. Penerima beasiswa akan diseleksi (bukan diundi) oleh tim dari DataPrint.

24. Panitia tidak menghubungi penerima beasiswa. Nama penerima beasiswa dapat dilihat di website ini, website DataPrint www.dataprint.do.id atau di www.facebook.com/dataprintindonesia . Simpan fotokopi raport terakhir atau IPK terakhir dan kupon sebagai bukti sah verifikasi jika Anda terseleksi sebagai penerima dana beasiswa.

25. Dana beasiswa akan diberikan sekaligus dan secara langsung kepada penerima di periode tersebut.

26. Dana beasiswa akan dikirimkan dalam jangka waktu paling lambat satu bulan setelah pengumuman dan atau setelah selesainya pemberkasan dari para penerima beasiswa.

27. Beasiswa akan ditransfer melalui bank BCA. Bagi penerima beasiswa yang menggunakan rekening bank lain, biaya administrasi ditanggung penerima.

28. Penerima beasiswa akan diumumkan di website DataPrint www.dataprint.co.id , page Facebook DataPrint www.dataprint.co.id/facebook danwww.beasiswadataprint.com

Tema Essay dapat dilihat di tab “ESSAY”

Pendaftaran periode 2 berakhir tanggal 31 Desember 2012.

Pengumuman tanggal 10 Januari 2013.

FAQ

1. Siapakah yang boleh mendaftarkan diri di beasiswa DataPrint

Semua pelajar atau mahasiswa yang masih aktif

2. Apa saja persyaratan mengikuti pendaftaran beasiswa DataPrint?

Cukup isi semua kolom di formulir registrasi dengan data yang sebenar-benarnya. Kalau kamu keluar sebagai salah satu penerima dana beasiswa, pihak DataPrint akan menghubungi kamu untuk melakukan verifikasi data.

3. Apakah pendaftaran dipungut biaya?

Pendaftaran beasiswa sama sekali tidak dipungut biaya atau gratis.

4. Berapa dana beasiswa yang akan saya terima?

Dana beasiswa akan diberikan sebesar Rp 1.000.000, Rp 500.000 dan Rp 250.000

Penentuan besaran dana beasiswa yang akan diterima ditentukan oleh tim DataPrint.

5. Apakah penerima beasiswa di satu periode dapat menjadi penerima beasiswa lagi?

Tidak, penerima beasiswa yang sudah pernah menerima beasiswa tidak berhak menjadi penerima beasiswa di periode berikutnya.

6. Bagaimana cara pemberian beasiswa?

Dana beasiswa akan ditransfer kepada penerima.

7. Kapan beasiswa akan diterima?

Setelah verifikasi yang dilakukan oleh pihak DataPrint selesai atau kurang lebih satu bulan setelah pengumuman.

8. Apakah beasiswa yang diterima akan terkena pajak?

Tidak, beasiswa yang diterima tidak dikenai pajak. Dana beasiswa akan ditransfer melalui rekening BCA. Bagi penerima beasiwa yang memiliki rekening selain BCA maka dana administrasi akan ditanggung penerima.

9. Dimana pengumuman penerima beasiswa dapat dilihat?

Pengumuman dapat dilihat di website DataPrint www.dataprint.co.id , page Facebook DataPrint www.dataprint.co.id/facebook dan www.beasiswadataprint.com

Jumat, 29 Juni 2012

Cara Membuat Judul Blog Bergerak

Oke, to the point aja.
Sebenar ane agak canggung buat nge-post-nya, soalnya ane juga baru dalam dunia persilatan Blog alias Newbie. Takutnya ne dibilang sok menggurui, tapi berhubung ane kan baru belajar jadi harus berani mencoba, betul nggak? betul aja deh...
Loh...ane koq jadi curhat, ya udah, sekarang kita langsung aje ke TeKaPe,,,jangan lupa jempol + komentnya yaaah................

Langkah - langkahnya :

1. Log in dulu ke akun Blogger kawan.
2. Kemudian, masuk ke Dasbor > Tata Letak ( layout ) > Ebit HTML
3. Lalu carilah kode <title><data:blog.pageTitle/></title>
4. Selanjutnya ganti kode diatas dengan kode dibawah ini :

<script language='JavaScript'>
var abimonaz="<data:blog.pageTitle/>";
var kecepatan=120;var segarkan=null;function bergerak() { document.title=abimonaz;
abimonaz=abimonaz.substring(1,abimonaz.length)+abimonaz.charAt(0);
segarkan=setTimeout("bergerak()",kecepatan);}bergerak();
</script>

5. Kawan bisa mengganti angka 120 yang berwarna biru tersebut dengan keinginan kawan. Angka tersebut adalah kecepatan pergerakan judul blog kawan.

Kode ini hanya berfungsi pada home page atau tampilan awal blog, jika kita masuk ke postingan atau single post, kode ini tidak akan berlaku, supaya pada postingan kode ini berlaku juga, maka sobat perlu mengganti kode berikut ini :

<title><data:blog.pageName/></title> dengan kode berikut ini.

<script language='JavaScript'>
var abimonaz="<data:blog.pageName/>";
var kecepatan=120;var segarkan=null;function bergerak() { document.title=abimonaz;
abimonaz=abimonaz.substring(1,abimonaz.length)+abimonaz.charAt(0);
segarkan=setTimeout("bergerak()",kecepatan);}bergerak();
</script>


6. Kemudian Pratinjau dulu.
7. Bila sudah sesuai, silahkan di Save ( semoga berhasil )
8. Plus jangan lupa jempol + koment-nya.

Senin, 25 Juni 2012

Kitab Sirrul Assrar ( Syeikh Abdul Qadir Jailani 10 / 27 )


10: ZIKIR

Allah Yang Maha Tinggi menunjukkan jalan kepada para pencari supaya mengingati-Nya: “Dan hendaklah kamu sebut Dia sebagaimana Dia pimpin kamu. (Surah Baqaraah, ayat 198).
Ini bermakna Pencipta kamu telah membawa kamu ke peringkat kesedaran dan keyakinan yang tertentu dan kamu hanya boleh mengingati-Nya menurut kadar keupayaan tersebut. Nabi s.a.w bersabda, “Ucapan zikir yang paling baik adalah yang aku dan sekalian nabi-nabi bawa, itulah kalimah “La ilaha illa Llah”.
Terdapat berbagai-bagai peringkat zikir dan masing-masing ada cara yang berlainan. Ada yang diucap dengan lidah secara kuat dan ada pula yang diucapkan secara senyap, dari lubuk hati. Pada peringkat permulaan seseorang perlu menyebutkan ucapan zikirnya dengan lidahnya secara berbunyi. Kemudian peringkat demi peringkat zikir mengalir ke dalam diri, turun kepada hati, naik kepada roh dan seterusnya pergi semakin jauh iaitu kepada bahagian rahsia-rahsia, pergi lagi kepada yang lebih jauh iaitu bahagian yang tersembunyi sehinggalah kepada yang paling tersembunyi daripada yang tersembunyi. Sejauh mana zikir masuk ke dalam, peringkat yang dicapainya, bergantung kepada sejauh mana Allah dengan kemurahan-Nya membimbing seseorang.
Zikir yang diucapkan dengan perkataan menjadi kenyataan bahawa hati tidak lupa kepada Allah. Zikir secara senyap di dalam hati adalah pergerakan perasaan. Zikir hati adalah dengan cara merasakan di dalam hati tentang kenyataan tentang keperkasaan dan keelokan Allah. Zikir adalah melalui pancaran cahaya suci yang dipancarkan oleh keperkasaan dan keelokan Allah. Zikir pada tahap rahsia ialah melalui keghairahan (zauk) yang diterima daripada pemerhatian rahsia suci itu. Zikir pada bahagian tersembunyi membawa seseorang kepada: “Di tempat duduk yang hak, di sisi Raja Agung yang sangat berkuasa”. (Surah Qamar, ayat 55).
Zikir peringkat terakhir yang dipanggil khafi al-khafi – yang paling tersembunyi daripada yang tersembunyi – membawa seseorang kepada suasana fana diri sendiri dan penyatuan dengana yang hak. Dalam kenyataannya tiada sesiapa kecuali Allah yang mengetahui keadaan orang yang telah masuk ke dalam alam yang mengandungi semua pengetahuan, kesudahan kepada semua dan segala perkara. “Dia mengetahui rahsia dan yang lebih tersembunyi” . (Surah Ta Ha, ayat 7).
Bila seseorang telah melepasi tahap zikir-zikir tersebut suasana jiwa yang berlainan seolah-olah roh lain lahir dalam diri seseorang. Roh ini lebih tulen dan seni daripada roh-roh yang lain. Ia adalah bayi kepada hati, bayi kepada hakikat. Ketika dalam bentuk benih bayi ini mengajak dan menarik orang lain untuk mencari dan menemui yang hak. Setelah ia lahir bayi ini menggesa orang lain supaya mendapatkaan Zat Allah Yang Maha Tinggi. Roh baharu ini yang dinamakan bayi kepada hati dan juga benih serta keupayaannya tidak terdapat pada semua orang. Ia hanya terdapat pada orang mukmin yang tulen. “Dia jualah yang tinggi darjat-Nya, yang memiliki arasy. Dia kirim roh dari perintah-Nya kepada sesiapa yang Dia kehendaki:. (Surah Mukmin, ayat 15).
Roh khusus ini dihantar daripada makam Yang Maha Perkasa dan diletakkan di dalam alam maya yang nyata di mana sifat-sifat Pencipta menyata pada penciptaan, tetapi roh ini adalah kepunyaan alam yang hak. Ia tidak berminat dan tidak memperdulikan apa sahaja melainkan Zat Allah. Nabi s.a.w bersabda, “Dunia ini tidak disukai dan tidak dihajati oleh orang yang inginkan akhirat. Akhirat pula tidak dihajati oleh orang yang inginkan dunia, dan ia tidak akan diberi kepada mereka. Tetapi bagi roh yang mencari Zat Allah dunia dan akhirat tidak menarik perhatiannya” . Roh untuk yang hak. Orang yang memilikinya akan mencari, menemui dan bersama Tuhannya.
Apa sahaja yang kamu buat di sini zahir kamu mestilah menurut jalan yang lurus. Ia hanya mungkin dengan mengikuti dan mematuhi serta memelihara peraturan dan hukum agama. Untuk berbuat demikian seseorang haruslah menyedari, mengingati Allah malam dan siang, zahir dan batin, berterusan. Bagi mereka yang menyaksikan yang hak mengingati Allah adalah wajib sebagaimana perintah-Nya: “Maka hendaklah kamu ingat kepada Allah sambil berdiri dan sambil duduk dan sambil (berbaring) atas rusuk-rusuk kamu” . (Surah Nisaa', ayat 103).
“Yang mengingati Allah sambil berdiri dan sambil duduk dan sambil berbaring dan memikirkan tentang kejadian langit-langit dan bumi (sambil berkata), ‘Wahai Tuhan kami, Engkau tidak jadikan (semua) ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau'” . (Surah Imraan, ayat 191).